A NEW HEAVEN IN BALI

October 28, 2021

Pindah ke Bali adalah suatu keputusan yang besar buat aku. Apalagi untuk keperluan kuliah. 18 tahun hidup di Surabaya membuat aku berpikir bahwa aku butuh sesuatu yang baru. Surabaya sudah jadi bagian dari cerita-ceritaku baik itu senang dan sedih atau suka dan duka. Aku sadar bahwa aku merasa sudah terlalu jenuh untuk tinggal di kota itu, meski Surabaya juga tempat tinggal dan lahir. Kota yang selalu macet tiap paginya sehingga aku harus berangkat lebih awal supaya nggak telat ke sekolah. Polusi, debu, dan cuaca panasnya yang (kadang) bikin emosi. Kegiatan sekolahnya yang menggila (at least buat aku) sampai dulu jaman sekolah selalu status Whatsapp-nya, “berangkat sunrise pulang sunset”. :p

Meski begitu, makanannya teteeeep juara karena selalu bikin kangen. Kalau ditanya apa makanan favoritku selama di Surabaya sudah pasti aku akan jawab soto ambengan pak sadi (kalo kalian ke Surabaya wajib cobain kuliner yang satu ini ya karena rasanya enak dan harganya affordable kok), mie pitik di aiola (kalo di aiola, kalian harus cobain beberapa menunya karena cocok untuk lunch/dinner. Cek IG mereka di @aiolaeatery.), dan masih banyak lagi. Bisa cek IG-nya @kulinersby untuk rekomendasi makanan dan jajanan enak di Surabaya.

Sampai di Bali, ada perasaan senang sekaligus excited karena udah nggak sabar untuk coba explore sana sini. Menjalani kuliah di tahun pertama, aku nggak seperti kebanyakan orang yang kalau nongkrong harus di kafe/mall/coffee shop/beach club karena aku cukup pergi ke pantai untuk menghilangkan penat. Tugas kuliah yang banyak pun kumasih sempat ke pantai. Apalagi dulu sebelum pandemi bisa bebas ke pantai mana aja tanpa harus khawatir.

Hidup di Bali, hal yang paling berubah di hidupku adalah aku jarang merasakan stress atau lelah yang berlebihan. Berbeda dengan Surabaya, ketika di Bali lihat matahari terbenam atau saat senja rasanya sudah senang. No need to spend a lot of money. Namun, tinggal di Bali bukan hanya sekadar senang-senangnya saja kok. Aku sempat merasa culture shock ketika harus berhadapan dengan beberapa hari raya di Bali. Saking banyaknya hari raya, terkadang kampus juga sampai libur atau beberapa jalan ditutup dan kita harus cari alternatif lain. Kendala bahasa juga jadi struggleku selama ini. Meskipun aku keturunan Bali, namun jiwa Surabaya sudah melekat banget. Aku masih nggak bisa atau mengerti beberapa kosakata yang diucapkan teman-temanku dalam bahasa Bali. *suedih emang*

Well… Untuk teman-teman yang penasaran bagaimana rasanya hidup di Bali dan ingin hijrah kesini, aku akan tulis beberapa tips dan poin supaya kamu dapat gambaran untuk tinggal disini. Semuanya based on my experience ya, karena di Bali pun aku juga tinggal sama kakakku. Kalau ada yang mau nambahin, boleh lho tulis di kolom komentar.

-

Tempat Tinggal

Untuk yang satu ini, kalian harus memilih mau tempat tinggal dimana dan seperti apa? Mau menyewa rumah dengan fasilitas lengkap (dapur, kamar tidur, kamar mandi dalam, dll)? Bisa. Mau nge-kost di tempat yang full AC, full WiFi, kamar mandi lengkap (ada air panas atau air biasa), dapur, dll? Bisa. Mau tempat tinggal seperti homestay, bungalow, villa, dsb? Bisa. Kuncinya adalah kamu rajin mencari informasi di internet. Semuanya tergantung dengan kebutuhanmu dan bagaimana gaya hidupmu. Tempat tinggal dan gaya hidup sangat berkaitan supaya kamu bisa menyusun keuanganmu sebelum pindah ke Bali.

Kamu suka beli makan diluar atau masak sendiri? Suka nongkrong? Suka ngafe-ngafe gaul? Harus tidur pakai AC atau kipas angin? Suka hemat urusan pulsa dan butuh koneksi internet yang kenceng? This is your time to know more about yourself. Jangan pernah ikut-ikutan orang lain yang punya gaya hidup yang (kelihatannya) super enak tapi nggak cocok di kamu. Selalu bergayalah sesuai budget yang kamu punya.

                                  

                                                 

Ini pemandangan depan kamarku. Sunsetnya dapet! ;)

Transportasi

Nggak suka panas-panas dan harus bawa mobil? Atau suka bawa motor? Atau lebih suka pesan lewat grab/gojek? Aku tipikal anak kos yang suka bawa kendaraan sendiri terutama motor. Ini juga yang bikin kaget semenjak tinggal di Bali, jalanannya sempit dan nggak seluas di Surabaya. Oleh karena itu saya suka bawa motor karena gampang nyalip, hehe. Kalo bawa mobil, menurutku agak susah karena ketika mau pergi ke daerah beach club atau wisata lainnya sekitaran Canggu, Seminyak, Legian, Ubud bakalan macet dan ngabisin waktu di jalan. Mau pesan grab/gojek juga agak susah untuk masuk ke daerah wisata tsb karena dibatasi. Tapi nggak usah khawatir, kamu juga bisa memilih rent motor kok. Range harga bisa sekitar 300rb - 500rb per bulan (tergantung motor yang kamu sewa dan berapa lama, ini juga tergantung si penyewa kendaraan ya). Tapi terkadang aku juga mager keluar jadi bisa hemat uang bensin, hehehe.

Makan

Bisa dibilang, aku sering masak sendiri di kost karena lebih hemat dan sehat. Sehari aku bisa habiskan uang sekitar 20rb-30rb untuk dua macam masakan. Aku juga tipe anak yang suka masak tumisan karena cepat dan nggak butuh waktu yang banyak. Sebagai anak kost, makananku juga nggak harus mewah, yang penting sehat. Kalau mau jajan diluar, aku lebih sering beli bakso atau nasi jinggo karena bisa habis sekitar 25rb sekali makan. Tapi… better masak sendiri sih.

Trus kalo mau ke pantai, bisa beli es kelapa muda seharga 20rb, jagung bakar sekitar 10rb (kalo ga salah ya), atau lumpia (bisa sekitar 5rb harganya). Itu aja udah bikin bahagia kok. Masih bisa ngerasain beach vibes yang oke banget tanpa harus keluar uang banyak.

Nggak perlu khawatir juga karena pasar tradisional ada dimana-mana. Mau ke supermarket? Boleh ke Tiara Dewata. Mau yang lebih fancy lagi? Coba ke Papaya, Grand Lucky, atau Pepito.

Hiburan Lainnya

Well, ini Bali. You don’t need to worry karena alamnya sudah pasti akan bikin kamu happy. Aku pun bisa happy sesederhana olahraga di pantai lho. Bahkan bisa dibilang aku jarang banget ke mall karena harganya (kadang) nggak merakyat. Kalau sudah di Bali, cobain hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Ke pantai sendirian, olahraga tepi pantai, cobain dinginnya air terjun, dan masih banyak lagi. Aku nggak bisa sebutin semuanya.



Tapi balik lagi ke pribadi masing-masing ya, enaknya bagaimana. Aku hanya berbagi pengalamanku sendiri selama tinggal di Bali. Masih banyak kurangnya, masih banyak nggak taunya. Terlebih semoga tulisan ini bisa membantumu yang ingin segera pindah ke Bali. See you in this island! <3


You Might Also Like

0 comments

Subscribe